Xerografer

Kalau boleh sedikit berandai-andai, novel ini ibarat sebuah buku diary seorang kawan dekat yang tak sengaja saya temukan ketika saya sedang bersih-bersih gudang, dan lalu menarik satu diantara tumpukan buku lama yang lainnya. Xerografer (Cetak pertama 2007).

Berkisah tentang si tokoh utama bernama Budi yang memiliki teman menyebalkan bernama Doni, dan satu makhluk ajaib yang memiliki selera music retro bernama Slamet. Mereka semua adalah petugas photocopy di sebuah perpustakaan di salah satu universitas terkenal di kota Malang.
Sepertiga halaman saya baca, dan saya senyam senyum sendiri. Gusti! Ini Mas Ihwan banget! :))

Si tokoh menjelaskan tentang betapa perlu tenaga, pikiran dan keahlian juga untuk menjadi seorang tukang photocopy. Saya juga setuju. Dulu saat saya masih berstatus mahasiswi, saya sering mampir di sebuah ‘warung’ fotocopy dan melihat cara kerja mereka. Karena saking seringnya bertemu, saya jadi akrab sama mereka. Sering ngobrol gak penting di warung itu hingga nongkrong nungguin temen kuliah lain juga di tempat itu. Well, kadang kalau mereka, para kawan photocopy, terlihat sibuk, dan saya punya waktu lebih banyak, saya mending ngalah pada mereka yang bawa lembaran lebih banyak daripada saya. Atau kalau lihat muka tukang fotocopynya udah berpeluhan keringat, meski tetap dengan senyumnya yang tak ketinggalan, saya mending cari yang lain saja, yang lebih lowong.

Kembali ke novel ini, si tokoh juga menjelaskan tentang resiko pekerjaan sebagai tukang fotocopy. Kegores pinggiran kertas yang baru hangat-hangat kuku keluar dari perut photocopy, mata silau karena sinar yang ditimbulkan dari fotocopy sehingga harus memakai kacamata, dan residu tinta yang bisa berbahaya buat paru-paru. Maka dari itu perlu juga minum susu tiap Jumat untuk mencegah residu tinta berendam di dalam.

Intinya, petugas photocopy itu seperti profesi lainnya yang patut dihargai.
Di novel ini, saya juga menemukan kisah cinta si tokoh pada seorang perempuan bernama Freya (Mira). Dan ternyata, Ipin-sahabat Budi-dan kekasihnya, Reni, malah getol menjodohkan Budi dengan Nina, yang tak lain adalah sahabat Mira.

Kisah cinta segitiga lalu bergulir. Budi dan Mira jadian tanpa sepengetahuan Nina yang memiliki perasaan terpendam pada Budi.

Sayangnya, ending dari novel ini membuat saya kecewa. Ceritanya memang mengalir, saya akui. Jujur saya pun sedih membaca kenyataan di endingnya. Tapi saya masih memiliki harapan lebih yang belum kesampaian di novel ini.
Saya berharap novel ini jangan terburu berakhir karena saya masih ingin mendengar kisah Slamet, Doni, dan usaha si tokoh utama dalam meraih cita-cita tapi terbentur dilemma dengan pekerjaannya sebagai tukang fotocopy.

Ada beberapa lembar di novel itu yang juga sukses membuat hati saya berubah galau..dan sedih. Dan saya berharap, di gudang itu, saya menemukan diarynya yang lain, yang bisa saya baca diam-diam, dan saya renungi seluruh isinya.

Sayangnya belum ketemu.

38 thoughts on “Xerografer

  1. nawhi

    myelectricaldiary said: caranya,mbak?

    Makasih Ran udah nyempetin baca n ngereview novel pertamaku, sebuah kejutan manis pengobat lelah di sore hari yg capek sehabis nukang he3Aku sendiri setelah beberapa tahun juga agak kecewa dengan endingnya dan gatel pengin memperbaikinya.Harap maklum itu masih karya perdana. Thanx again ya.

    Like

  2. ninelights

    onit said: kok aku ngasih bintang 4 yaaa.. hihihi.. kali krn dulu gak gaul sama tukang potokopi.. jadi tersepona baca buku inihttp://onit.multiply.com/reviews/item/9

    aku juga salut sekali dengan Mas Ihwan..:)dengen kerjaannya..tapi seperti yang sudah dijelaskan, agak kecewa di ending yang cepat sekali berakhir..tapi untuk novel perdana, itu udah masuk bagus… salut! b^_^d

    Like

  3. nawhi

    onit said: kok aku ngasih bintang 4 yaaa.. hihihi.. kali krn dulu gak gaul sama tukang potokopi.. jadi tersepona baca buku inihttp://onit.multiply.com/reviews/item/9

    eh masih ada ya di situ, kirain dah ga ada.

    Like

  4. ninelights

    nawhi said: Aku sendiri setelah beberapa tahun juga agak kecewa dengan endingnya dan gatel pengin memperbaikinya.Harap maklum itu masih karya perdana. Thanx again ya.

    buat novel lanjutan ajah..atau buat novel baru yang lebih lagi halamannya :)terlepas dari review di atas, i’m so proud of you kok,mas..:)

    Like

  5. ninelights

    fendikristin said: aiih Mas Ihwan..keren buanget ya Ran… πŸ˜€ tukang fotokopi emang pendengar yang baik…aku juga demen ngetem di tukang fotokopi waktu kuliah dulu :p

    iya..dia emang kerenlah,Mbak. sapa dulu dong yang review! #eh :))#disiramaerkembangtujuhrupa:-p

    Like

  6. nawhi

    ninelights said: Insya Allah..:)disitu toko online itu juga ada aturan dan cara pembelian dan nyampenya juga..dibaca ajah..ato tanya-tanya dulu pada admin toko onlinenya..:)

    situs ini buku Insya Allah trade recordnya bagus. Halaman Moeka juga bagus, nyampe kok yg beli Partisi Hati he3

    Like

  7. pennygata

    ninelights said: Insya Allah..:)disitu toko online itu juga ada aturan dan cara pembelian dan nyampenya juga..dibaca ajah..ato tanya-tanya dulu pada admin toko onlinenya..:)

    wah keren ternyata Ihwan udah punya buku yg diterbitkan :)aku dulu pertama kali kuliah sebel banget sama yg namanya tukang fotocopy.aku susun jadwal kuliah yg paling nyaman, enak… dan mata kuliah yg sksnya banyak aku sebar merata jd gak membebani utk hari2 tertentu, merata lah pokoknya.eh pas kufotokopi, si tukang fotokopi gandain diam2, trs ama dia jadwalku dijual , kuyang asyeemm!! herannya koq ya ada yg beli ya :))

    Like

  8. ninelights

    pennygata said: aku dulu pertama kali kuliah sebel banget sama yg namanya tukang fotocopy.aku susun jadwal kuliah yg paling nyaman, enak… dan mata kuliah yg sksnya banyak aku sebar merata jd gak membebani utk hari2 tertentu, merata lah pokoknya.eh pas kufotokopi, si tukang fotokopi gandain diam2, trs ama dia jadwalku dijual , kuyang asyeemm!! herannya koq ya ada yg beli ya :))

    hehehehe..ck.itu oknum tukang potokopi yg mungkin lagi butuh banget uang buat beli susu biar gak kena radiasi tinta di paru-parunya kali,mbak Aga..hehe :p

    Like

Leave a comment